Sitti Rahma

Lahir di Bone, 19 Nopember 1974, Tamat SMA thun 1993 di iSMA Neg 2 Watampone, kemudian melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri, UNHA...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menyususn RPP di tengah Pandemi untuk Program BDR

Menyususn RPP di tengah Pandemi untuk Program BDR

Menyususn RPP di tengah Pandemi untuk Program BDR

Barangkali judulnya tidak tepat untuk saat ini, di kala proses pembelajaran sudah berakhir dan penilaian Akhir Semesterpun sudah di laksanakan. Awal pembelajran BDR, Belajar Dari Rumah, di mulai Maret lalu, sementara RPP yang kita buat sudah rampung semua untuk satu semester, manalah di taw akan terjadi situasi begini, pembelajaran tatap muka di lanjutkan semua dari rumah. Sejujurnya, mana kita bisa mengubah atau membuat ulang RPP dengan konsep kegiatan pembelajaran yang berbeda dari semula.

Semestinya RPP itu di buat pada saat ingin melaksanakan pembelajaran, agar tepat sasaran mengenai materi dan metode yang ingin diterapkan di kelas, bukan di buat secara keseluruhan satu semester. Tetapi kadang ini kita lakukan karena di minta pihak sekolah bagian kurikulum atau untuk pemeriksaan oleh pengawas. Sehingga RPP yang telah kita perbuat di awal smester kadang tidak terpakai semesttinya , tinggal sebagai formalitas.

Banyak faktor yang menyebabkan tidak terpakainya RPP tersebut, karena seiring dengan waktu, tidak sesuai lagi materi ynag ingin kita ajarkan, mungkin pernah tertinggal karena sakit, mungkin pernah absen akibat kegiatan sekolah, atau perlu mungkin di ubah metode /strategi yang ingkin diterapkan berdasar kan pengalaman pada pertemuan sebelumnya yang kadang di nilai tidak efektif. Dengan demikian perlu lagi di rubah metode untuk menarik minat belajar siswa.

Untuk saat ini, mungkin lebih efektif jika RPP dibuat jelang hari –H, dengan model ‘RPP Satu Lembar“seperti yang di sarankan Menteri Pendidikan,memuat keseluruhan unsur yang penting, lebih efektif dan terpakai.

Tapi bagaimana jika pembelajaran dilaksnakan jarak jauh atau apalah istilahnya, BDR, WFH, Daring, Online, yang pasti bukan untuk tatp muka? Bagaimana bentuk RPPNya? Sama saja, memuat, indikator, tujuan kegiatan pembelajaran, penilaian refleksi dll. Yang mungkin perlu di ubah redaksinya, adalah bagian „Kegiatan Pembelajaran“ yang memuat kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

RPP untuk online, tentu awal kegiatan pembelajaran yahh menginfokan , atau menanyakan kesiapan belajarnya, melalui grup medsos ( seperti grupWA, telegram atau lainnya), membuatkan absensi otomatis secar onine, lebih mudah terpantau dan bisa jadi bukti autentik kehadiran mereka . Dan paling penting menyiapkan materi yang bisa di sharing di grup medsosnya, baik melalui video pembelajaran , ataupun materi yang dikemas dalam bentuk PTT, atau bisa juga menyampaikan sumber materi yang akan dipelajari, misalnya buku cetak halaman sekian.. memberi kesempatan dulu membaca, lalu kita berdiskusi melalui grup juga.

Saya pribadi lebih suka pakai Google classroom untuk menyampaikan materinya baik video maupun materi dalam bentuk powerpoinya juga. Karena ada ruang untuk berdiskusi di forum. Memberi kesempatan dulu siswa dengan waktu tertentu, kemudian mengajak berdiskusi di forum. Jika materi dianggap banyak bisa juga kita bagi dalam bentuk pengelompokan secara virtual juga, misalkan menentukan batasan jumlah siswa berdasarkan no urut absennya, kemudain menentukan topiknya untuk di diskuasikan sama halnya jika di laksanakan depan kelas. Namun hal ini secara online. Siswa bisa berdiskusi dengan teman kelompoknya juga, membuat rangkuman inti materi kemudian menyajikannya, dan kelompok lain di minta untuk bertanya . Kami guru memantau semua respon yang masuk, dan bisa kita menilai aktivitas siswa di kala itu. Sesekali memperjelas atau menanggapi jawaban yang masuk bila di pandang perlu untuk menyempurnakan pemahaman mereka.

Berdasarkan pengalamanku , hal ini sngat efekti diterapkan dfalam pembelajaran online, memacu siswa berlomba untuk cepat menyajikan jawaban atau tanggapan terbaiknya, disamping itu siswa juga semakin kreatif dalam belajar, mencari sendiri alternatif sumber belajar lain yang terkait materi tanpa membatasi diri dari matreri ynag di sajikan oleh guru.

Di aplikasi ini Lebih banyak muncul di layar siswa yang beraktivitas, dan siswa yang menyanggah, memberi pertanyaaan, dan lain-lainnya. Apalagi jika proses pembelajaran itu di akhiri dengan penilaian , kuis, atau penugasan lain, akan lebih mudah mengontrol, karena siswa punya masing-masing folder , dapat di lihat siapa yang mengumpul tugas cepat, dan siapa yang belum atau terlamabt mudah kita lihat. terlebih pada penilalain. Tugas siswa yang masuk dapat di periksa dengan cepat dan langsung di kembalikan saat itu juga. Tentu siswa lebih senang karena langsung ada respon balik dengan nilai masing-masing , yang mungkin saja di sertai catatan khusus jika ada koreksi yang perlu di sampaikan.

Walaupun siswa yang awalnya kurang care, akhirnya menjadi peduli karena ada notifikasi di Hpnya masing-masing jika ada respon balik. Artinya siswa lebih cepat juga merespon bila ada sesuatu yang disampaiakn. Ini salah satu kelebihan yang saya rasakan selama diterapkan BDR. Siswa lebih aktif mencari segala sumber belajar yang sesuai dengan materinya, tentu dengan browsing . Bisa kita mengukur aktivitas atau partisipasi siswa secar rill. Disamping wawasan mereka lebih berkembang. Akan tetapi untuk absensi saya cenderung pakai aplikasi yang secara otomatis , Siswa tinggl klik Hadir, secara otomatis muncul namanya. d absesnsi.

Sketsa deskripsi diatas, bisa kita susun dalam bentuk „Kegiatan Pembelajaran“ dan bentuk penilaian yang kita ingin terapkan dalam penyusunan RPP yang pelaksanaannya secara online „ Belajar Dari Rumah“ . selamat mencoba, kita semua punya pengalaman yang berbeda, alangkah bagisnya kita sharing pengalaman yang berbeda sehingga mampu menjadi inspirasi sahabat gurusianer.

#SatuHariSatuTulisan

#TantanganGurusiana

#TantanganMenulisHariKe-83.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post